Apa kamu pernah merasa terganggu dengan hadirnya aku di hidupmu?
Kalau jawabannya iya, aku akan pergi
Terlalu naif memang
Namun aku memang hanya ingin melihatmu bahagia, dengan siapapun itu
Aku selalu ingin menulis surat untuk orang-orang yang kukasihi, dan saat ini orang itu adalah kamu.
Aku tak mahir menuturkan rasa
Aku lebih suka menuliskannya
Agar tiap kali aku rindu, aku bisa membacanya lagi dan lagi
Karena kita seringkali lupa pada apa-apa yang kita ucapkan
Dan barisan kata ini kubuat sebagai pengingatku akan janji-janjiku pada diriku sendiri
Lalu, kapan aku harus pergi?
Sekarang?
Ah, sesungguhnya aku belum siap
Bahkan mungkin takkan pernah bisa siap
Aku memang tidak pernah bisa pergi kemana-mana
Dahulu, kemarin, sekarang, esok...
Bahkan mungkin selamanya aku akan tetap disini
Kubiarkan kau saja yang datang dan pergi
Bodoh
Tidak juga. Aku hanya tulus...
Tapi sesekali masih mengharap pamrih, entah mengapa
Aku belum siap dan mungkin memang takkan pernah siap
Namun kuizinkan kau pergi
Kemanapun kakimu membawamu melangkah
Tak perlu juga kuingatkan bahwa aku akan tetap disini
Karena aku memang hanya akan disini dan takkan pergi kemana-mana
Aku akan selalu melihatmu, meski dari sudut yang tidak pernah kau sadari keberadaannya
Biarlah...
Kalau jawabannya iya, aku akan pergi
Terlalu naif memang
Namun aku memang hanya ingin melihatmu bahagia, dengan siapapun itu
Aku selalu ingin menulis surat untuk orang-orang yang kukasihi, dan saat ini orang itu adalah kamu.
Aku tak mahir menuturkan rasa
Aku lebih suka menuliskannya
Agar tiap kali aku rindu, aku bisa membacanya lagi dan lagi
Karena kita seringkali lupa pada apa-apa yang kita ucapkan
Dan barisan kata ini kubuat sebagai pengingatku akan janji-janjiku pada diriku sendiri
Lalu, kapan aku harus pergi?
Sekarang?
Ah, sesungguhnya aku belum siap
Bahkan mungkin takkan pernah bisa siap
Aku memang tidak pernah bisa pergi kemana-mana
Dahulu, kemarin, sekarang, esok...
Bahkan mungkin selamanya aku akan tetap disini
Kubiarkan kau saja yang datang dan pergi
Bodoh
Tidak juga. Aku hanya tulus...
Tapi sesekali masih mengharap pamrih, entah mengapa
Aku belum siap dan mungkin memang takkan pernah siap
Namun kuizinkan kau pergi
Kemanapun kakimu membawamu melangkah
Tak perlu juga kuingatkan bahwa aku akan tetap disini
Karena aku memang hanya akan disini dan takkan pergi kemana-mana
Aku akan selalu melihatmu, meski dari sudut yang tidak pernah kau sadari keberadaannya
Biarlah...
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar