Rabu, 02 Desember 2015

Review Vendor Undangan Pernikahan V3 Cards (Moza) Tebet

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi Saya.
Semoga dapat berguna dan dijadikan pelajaran oleh para calon pengantin lain yang sedang mempersiapkan pernikahan khususnya dalam pembuatan undangan pernikahan.


Dari berbagai pernak-pernik persiapan pernikahan, proses pembuatan kartu undangan ini yang cukup menguras tenaga, waktu dan emosi.
Saya dan pasangan (Andi) memutuskan untuk mulai memesan undangan pernikahan kami di awal bulan Juli 2015, karena akad nikah dan resepsi kami Insya Allah akan dilaksanakan pada awal Oktober.
Kami fikir, 3 bulan adalah waktu yang cukup untuk melakukan proses pencetakan undangan, tapi ternyata kami salah :(

Terpengaruh dengan popularitas pasar tebet sebagai salah satu pusat pembuatan undangan pernikahan di Jakarta Selatan, kami memutuskan untuk pergi kesana.
Berdasarkan rekomendasi dari seorang teman yang belum lama juga memesan undangan di pasar Tebet, kami menghubungi salah satu toko yang ada disana. Pemilik toko tersebut bernama Mba Fitri, dengan nama toko V3 Cards. Letak tokonya ada di lantai bawah pasar tebet, ada di paling ujung sebelah kiri dengan papan nama toko "Moza Cards". Mba Fitri berdalih tokonya baru pindah sehingga belum sempat mengganti papan nama tokonya menjadi "V3 Cards".


5 Juli 2015
Saya dan pasangan datang ke kios Mba Fitri di tebet, menjelaskan tentang desain undangan yang kami inginkan. Desain yang kami inginkan tidak muluk-muluk, kami hanya ingin undangan kami bukan hanya kertas yang akan dibuang setelah selesai dibaca, sehingga kami memutuskan untuk menambahkan kalender 2016 pada halaman belakang undangan kami.

Kurang lebih setengah jam kami berdiskusi mengenai warna undangan, jenis bahan yang akan dipilih dll, kemudian Mba Fitri memberitahu harga total yang harus kami bayar. Kami memesan 1000 lembar undangan dengan konten undangan yang berbeda, 500pcs untuk acara akad 4 Oktober 2015 dan 500pcs lainnya untuk acara ngunduh mantu di 10 Oktober 2015.
Saat itu kami setujui bahwa total harga yang harus dibayar adalah Rp 4.325.000 dengan rincian sbb:


Banyaknya
Pesanan
Satuan
Jumlah
1000
Undangan soft cover, belakang kalender 2016
Rp 4.000
Rp 4.000.000

Charge untuk beda naskah (@500 pcs)

Rp 150.000
10 pack
Plastik undangan

Rp 175.000
TOTAL
Rp 4.325.000

Tanpa fikir panjang, saya dan Andi langsung membayar DP 1 sebesar Rp 325.000 sebagai tanda jadi pemesanan. Kesalahan pertama kami adalah kami terlalu percaya pada Mba Fitri sehingga kami langsung saja membayar DP tanpa melakukan survey perbandingan harga dan kualitas undangan di toko-toko lain yang ada di tebet.
Mba fitri menjanjikan, paling lambat 2 minggu setelah kami kirim desain undangan yang diinginkan, jika sudah sesuai mba Fitri akan mencetak dummy undangan kemudian undangan sudah bisa naik cetak.

12 Juli 2015
Saya mengirimkan desain undangan ke email v3cards@gmail.com



Karena keterbatasan saya dalam dunia desain, saya hanya menggunakan font standar yang ada di komputer saya dan denah yang saya ambil pun dari google map :D





1 Agustus, 2 Agustus, sampai akhirnya 3 Agustus 2015….
Saya mulai khawatir karena mba Fitri tak kunjung ada kabar mengenai desain yang sudah saya kirim



Akhirnyaaa.. 3 Agustus 2015, desain undangannya pun dikirim ke email saya


Tapi, hasil yang dikirim sangat sangat mengecewakan. Desain yang dikirim oleh desainer mba fitri (Pak Rajudin). Ternyata mba Fitri menggunakan jasa desainer bayaran untuk mendesain undangannya (tidak menggunakan tim dari v3cards sendiri)
Berikut ini email yang dikirim Pak Rajudin


Sama sekali ngga ada perbedaan dari desain yang saya kirim. Kesel banget sih udah nunggu lebih dari 2 minggu tapi hasilnya……. -_-

Saya minta revisi dari desain yang pak Rajudin kirim, hanya sedikit penambahan, saya harap bisa segera diselesaikan karena hari pernikahan saya semakin dekat.


7 Agustus 2015
Mba Fitri ngga kunjung ada kabar perihal revisi desain saya. Akhirnya saya menghubungi beliau lagi, dan tanggal 7 Agustus saya memutuskan untuk datang langsung ke tebet untuk membicarakan desain undangan ini.


Saya sampai di kios mba Fitri jam 7 malam, sepulang dari kantor. Sampai disana, saya diajak bertemu langsung dengan Pak Rajudin. Kurang lebih jam 9 malam desainnya baru selesai, itu juga denah untuk acara 10 Oktober belum selesai dibuat karena sudah malam dan Pak Rajudin sudah ingin pulang. Maka Andi membuat gambar denah di kertas selembar kemudian diserahkan ke Pak Rajudin untuk dibuatkan keesokan harinya. Pada hari itu juga mba fitri mengatakan bahwa ada biaya tambahan untuk warna kertas yang saya pilih. Karena warnanya agak langka akhirnya mba fitri menyarankan untuk saya mengambil jenis kertas art karton 230 dan dilaminatin dove. Ada charge tambahan sebesar Rp 500.000 sehingga total keseluruhan biaya undangan kami adalah Rp.4.825.000. 


Beberapa hari kami menunggu kabar dari mba fitri mengenai kelanjutan desain undangan kami, hingga akhirnya mba fitri memberitahu bahwa undangan baru akan dikerjakan jika kami membayar biaya DP 2 sebesar Rp 2.500.000
Karena banyaknya pengeluaran, kami akhirnya baru bisa membayar Rp 2.500.000 itu tanggal 17 Agustus 2015. Namun setelah saya kirim bukti transfer, mba fitri ngga kunjung ada kabar.


20 Agustus 2015
Akhirnyaaa.. dummy undangan saya akan dicetak malam ini. Dari dummy yang dicetak, ada revisi sedikit yang saya buat, yaitu revisi kalender (tanggal 3 Oktober 2016 harusnya bukan tanggal merah) dan revisi nama mertua saya, ada typo satu huruf disana. Kertas yang dibuat untuk mencetak dummy pada malam itu juga tipis, tidak setebal yang dijanjikan mba fitri sebelumnya.
Mba Fitri berdalih karena itu hanya dummy, maka nanti di undangan yang sebenarnya kertasnya akan lebih tebal.
Kami sudah menaruh kepercayaan kepada mba Fitri sehingga kami tidak mau banyak protes disana-sini.
Mba fitri janji undangan kami akan selesai di tanggal 8 September 2015.


Sebelum jatuh deadline, beberapa kali saya mulai bawel menyanyakan perihal undangan saya ke mba fitri, namun pesan whatsapp saya hanya dibaca, tanpa ada balasan apapun.


8 September 2015 (hari yang dijanjikan)
Dengan semangat, saya datang ke tebet membawa uang untuk pelunasan undangan kami. Pulang kerja, capek, sudah malam, dan sampai di tempat, apa yang kami dapat?? Toko mba fitri tutup dan nomer telfon mba fitri sama sekali tidak bisa dihubungi.

10 September 2015
Mba Fitri (akhirnya) menelfon saya dan menyatakan permintaan maafnya. Beliau (lagi-lagi) berjanji bahwa undangan saya akan selesai pada hari selasa, 15 September 2015

14 September 2015
Saya mengirim pesan whatsapp ke mba fitri, menanyakan teknis pengambilan undangan besok, bagaimana? Apakah saya bisa ambil di depok siang harinya? (karena mba fitri melakukan pencetakan di rumahnya di depok). Namun (lagi-lagi) tidak ada balasan

15 September 2015
Jam 9 pagi, ada telfon dari mba fitri. Saya fikir beliau akan memberitahu mengenai teknis pengambilan undangan. Namun beliau justru memberitahu saya bahwa draft denah untuk undangan tanggal 10 Oktober hilang. Itu artinya undangan kami (baru saja) mau didesain, dan sama sekali belum dicetak. Kesabaran saya mulai habis dan saya marah-marah di telfon, kemudian mengirim email ke beliau.


Hari itu juga saya kirim draft denah yang akhirnya Andi buat ulang, saya harap tidak ada alasan lagi untuk menunda proses pencetakan undangan saya.

16 September 2015
Sepulang kerja saya datang ke kios mba fitri di tebet. Disana sedang ada pasangan yang juga mau mengambil undangannya. Saya diminta menunggu sebentar. Dari perbincangan yang saya dengar, pasangan yang juga mengambil undangan itu mengeluhkan hasil cetak yang berbayang dan tidak rapih ke mba fitri, namun saya tidak begitu memperhatikan apa solusi yang mba fitri berikan kepada pasangan tersebut.
Cukup lama saya menunggu hingga akhirnya setelah pasangan tadi pulang, suami mba fitri datang membawa ‘selembar kertas’ berwarna kuning. Iya, hanya selembar kertas, tidak ada sama sekali 1000pcs undangan yang sudah sejak lama dijanjikan akan dicetak.
Suami mba fitri berdalih, mesin cetak mereka sedang full dan terjadi sedikit masalah dalam pencetakan warna dan berbagai alasan lain yang sudah sangat malas saya dengarkan. Itu artinya undangan kami sama sekali belum dicetak satu lembar pun.

Kesimpulannya, malam itu kami kembali pulang dengan tangan kosong.
Suami mba fitri menawarkan nomer telfonnya karena katanya handphone mba fitri kadang bermasalah sehingga sulit dihubungi. Karena sudah sangat tidak respect, akhirnya Andi yang mencatat nomor suami mba fitri.
Kesalahan saya untuk kesekian kalinya adalah, saya tidak berfikir untuk marah-marah di toko mba fitri. Tapi saya malah marah-marah di telfon setengah jam setelah pergi dari toko mba fitri. Saya bahkan sempat meminta uang saya dikembalikan saja, namun suami mba fitri mengatakan bahwa mereka juga sudah banyak rugi karena mencetak beberapa dummy ($&%!$^$!#^%)

Akhir cerita, 17 September 2015…
Saya ke toko mba fitri, sampai disana undangan saya sudah dikemas dalam plastik besar. Karena sudah malam, dan sudah dikemas sedemikian rupa, kami pun tidak berfikir untuk mengecek satu per satu undangan.
Mba fitri hanya bilang, undangannya sudah dilebihkan dari yang dijanjikan yaitu 540pcs untuk masing-masing dari kami.

Saya hanya melihat satu undangan dan (lagi-lagi) harus kecewa karena bahan kertas undangannya sangat tipis, dan di kalender 2016 nya, tanggal 3 oktober masih tanggal merah, padahal saya sudah sampaikan di revisi terakhir. Nama mertua saya juga masih typo 1 huruf.

Undangan sudah jadi, dan saat itu sudah tanggal H-2 minggu acara pernikahan saya. Tidak ada lagi waktu untuk mengulang cetak semuanya. Akhirnya saya pulang dan membayar pelunasan ke mba fitri.

Keesokan harinya sampai di rumah. Benar saja, banyaaaak sekali undangan yang cacat. Kebanyakan kalender yang dicetak miring. Ada yang kertasnya sangat kotor, dan yang paling fatal ada yang nama kedua mempelainya masih kosong (tidak dicetak). Total undangan yang cacat ada 87 buah.

Tips untuk capeng yang sedang memilih vendor percetakan undangan pernikahan :
  • Cari tempat percetakan yang dekat dengan rumah, karena dalam proses pembuatan undangan ini, kamu akan sering bolak-balik ke tempat percetakan tersebut. Jika jaraknya dekat dengan rumahmu, maka kamu akan dapat dengan mudah mengontrol perkembangan percetakan undanganmu.
  • Mulai memesan undangan pernikahan minimal 6 bulan sebelum hari H pernikahanmu, agar jika ada masalah-masalah seperti yang saya alami, kalian bisa mengantisipasinya karena jarak waktu ke hari H pernikahan masih jauh.
  • Beberapa percetakan yang berpengalaman dan terpercaya justru tidak akan meminta DP besar di awal. Mereka akan menyelesaikan pesanan undangan dengan maksimal, setelah itu baru menagih biaya pelunasan undangan.
  • Lakukan survey ke beberapa vendor undangan agar kalian yakin mana yang terbaik dan tidak ada penyesalan di belakang :)

Semoga pengalaman saya ini bisa dijadikan pelajaran bagi capeng lain. dan semoga dengan tulisan ini, pihak percetakan mba fitri bisa memperbaiki pelayanannya.

Thanks for Reading :)

Rabu, 24 Juni 2015

Menyempurnakan setengah agama

Saya perlahan mulai menganalisa, mengapa menikah memiliki nilai yang sangat besar di mata Allah.
Bahwa dengan menikah berarti seorang hamba telah melengkapi setengah agamanya

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila seorang hamba menikah maka sungguh orang itu telah menyempurnakan setengah agama maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya.” (Hadits ini dishahihkan oleh Al Banni di dalam Shahihut Targhib wat Tarhib)

Dengan pernikahan maka seseorang dapat menjaga kemaluannya dari hal-hal yang diharamkan oleh agama, yaitu zina. Hal itu dikarenakan bahwa naluri seseorang yang paling kuat dan keras adalah naluri seks dan naluri ini menuntut adanya solusi, dan islam memberikan solusinya dengan cara yang mulia yaitu, pernikahan.

Kemudian setelah menikah, bukan berarti semua telah berakhir. Semua justru baru saja dimulai. Kita rela untuk diikat selamanya dalam tali pernikahan dengan orang yang belum lama kita kenal.

Seorang wanita rela meninggalkan rumah orang tuanya untuk tinggal bersama laki-laki yang asing baginya.

Akan ada ribuan perbedaan dalam sebuah pernikahan. Jika tanpa keimanan kepada Allah, alasan terbesar apa yang akan terus membuat seseorang bertahan dengan pernikahannya?

Kemudian hingga tiba saatnya Allah memberikan sebuah hadiah dalam pernikahan hambanya, yakni seorang anak.

Seorang wanita harus menikmati 9 bulan masa mengandung janin, salah satu amanah Allah yang luar biasa.

Beberapa waktu lalu, untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya menyaksikan betapa sulitnya pengorbanan seorang Ibu, berjuang antara hidup dan mati, demi melahirkan janin yang telah ia jaga selama 9 bulan dalam kandungannya.

Saya memang belum tahu persis bagaimana rasa sakitnya, namun pemandangan itu menyadarkan saya bahwa menjadi Ibu dan Istri bukanlah hal yang mudah.

Wajar rasanya jika syurga itu letaknya ada di telapak kaki Ibu :')

Untuk segala perjuangan yang akan dihadapi dalam pernikahan, hanya Allah satu-satunya alasan untuk menjadi pribadi yang tetap kuat dan istiqomah.

Jika bukan karena-Nya, kekuatan itu tak akan pernah ada.

Semoga Allah senantiasa menguatkan hati hamba-hambanya yang sedang berjuang dalam pernikahan, dan yang baru akan menuju gerbang pernikahan, agar kita semua mampu tetap istiqomah untuk menyempurnakan setengah agama kita.

Aamiin

Selasa, 02 Juni 2015

Dua Puluh Lima

Semangat Pagi...
Masih di nuansa bulan Mei
Saya belum menulis refleksi untuk tahun ini.
Bulan Mei tahun 2015 ini adalah bulan yang luar biasa ^.^
Seperti bulan-bulan yang lain, Allah senantiasa memberikan begitu banyak anugerah dan kasih sayang yang begitu melimpah bagi setiap hambaNya, termasuk Saya.
Bulan Mei tahun 2014 yang lalu saya baru saja memulai karir di kantor baru, tahun ini saya masih ada disini, dengan berbagai kekhawatiran dan keragu-raguan dalam hati. Namun Saya berjanji akan menyelesaikan tanggung jawab Saya disini semaksimal mungkin.

Masih ingat kejutan-kejutan yang Saya peroleh di tahun 2014 yang lalu?
Allah benar-benar membuktikan janjinya. Ia akan menambah kebahagiaan bagi hambaNya yang senantiasa bersyukur.

Akhir tahun 2014 yang lalu, melalui media sosial facebook, Allah mempertemukan saya dengan seorang teman lama. Kami pernah jadi teman 1 les bahasa Inggris di tahun 2003, saat duduk di bangku SMP kelas 2. Ya, itu satu-satunya kebersamaan yang pernah terjadi antara saya dan dia. Selama 3 tahun bersekolah di SMP yang sama itu kami tidak pernah jadi teman sekelas. Setelah itu kami bersekolah di SMA yang berbeda. Saya bahkan hampir lupa pernah berteman dengannya  hingga suatu hari di sekitar tahun 2009 kami bertemu di transjakarta koridor 6, sepulang saya kuliah, dan ternyata dia juga kuliah di universitas yang sama dengan saya, namun kami beda fakultas. Kami hanya mengobrol seadanya kala itu, kemudian waktu terus berlalu sampai akhirnya akhir 2014 yang lalu saya membagikan info lowongan pekerjaan di perusahaan tempat saya bekerja sekarang. Dia hanya salah satu dari teman yang tertarik dengan info lowongan, namun dia satu-satunya yang minta nomer kontak saya untuk mengobrol lebih lanjut 

Ya, semua cerita hanya berawal dari sebuah info lowongan, hingga pada akhirnya tepat 16 Mei 2015 yang lalu, ia membawa keluarganya berkunjung ke keluarga saya, untuk menyatakan keseriusannya 

Subhanallah...

Rasanya masih seperti mimpi

Allah Maha Baik
Allah Maha Baik
Allah Maha Baik
Di angka 25 ini, Allah memberikan hadiah besar untuk saya, hadiah yang tidak pernah saya duga sebelumnya akan datang secepat ini, lewat cara yang begitu indah.

Usia hanyalah deret angka yang bisa kita hitung dengan mudahnya, namun dapatkah kita menghitung berapa banyak anugerah dan kasih sayang yang senantiasa dilimpahkan Sang Pencipta pada kita yang seringkali lupa untuk bersyukur..

Allah, terima kasih untuk 25 tahun yang indah ini, semoga Engkau senantiasa berada di hati Kami, membimbing Kami agar tidak memilih jalan yang tidak Engkau ridhoi

Semoga kasih sayangMu senantiasa menghiasi hari-hari kami dan memudahkan langkah kami untuk menyempurnakan iman kami kepadaMu

Terima Kasih ya Allah

Alhamdulillahirobbil'alamiin

Selasa, 03 Februari 2015

Kebaikan untuk kebaikan. Keburukan untuk keburukan

Pernahkah berfikir tentang hal-hal yang terjadi dalam hidup kita?

Bahwa setiap hal kecil maupun besar yang terjadi adalah potongan-potongan cerita yang sudah dibuat dengan sangat rapih skenarionya oleh Sang Maha Pencipta

Akan ada masa dimana kamu merasa hidup menjadi begitu indah dan semua seolah berpihak padamu.
Ketika seorang wanita mempunya paras yang cantik, otak yang cerdas, karir yang cemerlang, dan pasangan yang begitu sempurna mencintainya.

Sementara di sisi lain, ada wanita sederhana dengan karir yang hampir berjalan di tempat, harus ditambah dengan ketidaknyamanan setiap kali dihampiri pertanyaan "pasangannya mana? Kapan menikah?"

Apakah dengan demikian artinya Tuhan tidak adil?
Tentu saja jawabannya adalah tidak.

Karir yang mumpuni, paras yang cantik, pasangan yang sempurna, semuanya itu punya siapa?
Ya, semua itu titipan Tuhan yang diamanahkan padamu
Tuhan ingin tahu seberapa baik kamu mampu menjaganya.

Namun apakah Tuhan marah dengan mahluknya yang lain karena Ia menjadikannya sosok yang sederhana, karir berjalan di tempat dilengkapi dengan kesendirian?
Semua itu juga amanah Tuhan, apakah ia mampu tetap bersyukur dan berbuat baik terhadap sesama manusia.

Untuk segala yang terjadi dalam hidup kita saat ini, Tuhan tahu, apa yang terbaik untukmu.

Bahwa untuk semua kebaikan yang kamu lakukan selama hidup akan dicatat dengan sangat baik dalam catatan amalanmu.
Tuhan akan menggantikannya dengan kebaikan yang serupa, dengan caraNya sendiri yang seringkali tak pernah terfikirkan oleh nalar manusia.

Begitu pula sebaliknya, semua keburukan yang pernah kamu torehkan dalam garis kehidupan ini, harus kamu pertanggungjawabkan setiap detailnya.
Tuhan tidak sedang menghukummu, Dia hanya ingin menunjukkan rasa cintaNya padamu.

Bahwa dari semua perilaku buruk yang kamu perbuat, Tuhan masih mau mengingatkanmu.
Memanggilmu agar kau kembali mendekatkan diri padanya.
Menukar semua perbuatan buruk yang seringkali kau perbuat dengan perilaku baik kepada siapapun yang kau temui di muka bumi ini.

Maka untukmu yang tertakdirkan sempurna, bersyukurlah dan tetap berperilaku santun

Begitupula denganmu yang memiliki kehidupan yang begitu sulit, jangan bersedih :)
Tanyai dirimu lebih dalam lagi, jika kesedihan yang menyelimutimu saat ini adalah akibat dari perilaku burukmu sendiri, sesaat setelah kamu menyadarinya, maka saat itu pula Tuhan sedang mengulurkan tangganNya untuk kembali merengkuhmu

Jangan bersedih :')

Kamis, 15 Januari 2015

Berkata Baik, atau Diam

Sebuah frasa yang seringkali kita dengar
Seolah mudah untuk dilakukan
Namun sesungguhnya tak semudah itu
Ada bagian dalam tubuh kita yang disebut lidah.
Sebuah istilah mengatakan bahwa "lidah tidak bertulang" memiliki makna mendalam bahwa jika tidak kita pergunakan lidah kita untuk berbicara hal-hal baik, maka sesungguhnya ada hati orang lain yang akan kita sakiti.

Disanalah poin utamanya, bahwa menjadi diam bahkan introvert kadang menjadi pilihan yang (cenderung) baik dibanding mengedepankan sosialitas lantas tenggelam dalam perbincangan yang (cenderung) (lebih sering) membicarakan keburukan orang lain.

Sebuah tulisan juga bisa menjadi media untuk mengungkapkan perkataan baik atau buruk.
Dengan tulisan ini, saya berharap kelak akan lebih banyak orang yang tahu bahwa (terkadang) diam adalah pilihan yang baik.
Diam tak berarti antipati
Diam tak berarti angkuh
Diam tak berarti anti sosial

Namun, menjadi supel dan banyak bicara juga (terkadang) menjadi pilihan yang baik
Karena dengan berbicara, lawan bicaramu akan tahu maksud dan tujuanmu.
Tentu saja ini akan lebih baik dibandingkan hanya diam.
Menjadi supel juga baik karena dengan begitu kamu bisa menambah koleksi teman mengobrol dan bersenda gurau

Menjadi banyak bicara akan (cenderung) menjadi buruk jika topik yang kamu pilih untuk bicarakan adalah tentang keburukan orang lain.

Semoga kita semua bisa dengan bijak menjaga lisan dan perbuatan kita.

Karena Allah tidak akan menerima maaf kita selama orang yang kita sakiti hatinya belum mau memaafkan kita.

Naudzubillah :'(