Jumat, 29 Agustus 2014

Hidup Tak Semudah di Usia 17

Tujuh tahun lalu, masalah apa yang bisa menguras air matamu?

Bertengkar dengan pacar

Gagal dapat juara kelas

Merasa ngga keren karena ngga bisa ikutan nongkrong dan pulang malam sama cewek-cewek tenar lain di sekolah lantaran dilarang orangtua

Masa-masa itu sudah lewat..
Kalau dilihat dari sudut pandang hari ini, kamu akan menertawai dirimu sendiri lantaran menangisi hal-hal kecil seperti itu.

Kini kamu berada pada tahapan selanjutnya dari kehidupan ini...
Dimana kamu sudah sepenuhnya bertanggung jawab untuk dirimu sendiri...

Ya, kamu tidak mungkin lagi menggantungkan diri pada uang bulanan yang dulu biasa diberikan oleh orangtuamu..

Kini kamu harus belajar sedapat mungkin membagi gajimu untuk berbagai keperluan
untuk membayar sewa kamar kos
biaya makan sehari-hari
menyisihkan sebagian untuk membantu orangtuamu
dan berbagai keperluan lain

Merasakan di tanggal-tanggal menjelang gajian, saldo atm mu sisa empat atau tiga digit saja.. ya, ribuan atau ratusan yang tidak bisa diambil lagi dengan atm pecahan dua puluh ribuan sekalipun

Kamu ingin kembali ke tujuh tahun yang lalu?
waktu tidak bisa diputar..

Waktu memaksamu belajar menjadi dewasa..
ya, dewasa..
Bukan hanya bertambah tua.

Kini kamu dihadapkan pada pilihan "belanja baju diskon di mall atau menabung untuk masa depan ya?"
atau pilihan lain seperti "beli gadget keluaran baru atau mulai berfikir untuk nyicil rumah ya?"

kadang belum siap jika menyadari bahwa kamu berada di tahap ini sekarang..

Berada pada tahap perencanaan hidup yang jauh lebih matang dari sebelumnya.

Disaat kamu menyadari betapa mahalnya biaya hidup. Betapa mahalnya harga mobil. Betapa mahalnya harga rumah. Bahkan untuk melanjutkan studi S2 sekalipun, kamu harus menyisihkan 50% dari gaji bulananmu...

Terfikirkah bagaimana orangtuamu dulu mampu membesarkanmu dan kakak adikmu?
Dengan penghasilan yang bahkan untuk membeli motor saja ayahmu perlu menunggu hingga uang pensiunannya keluar.
Membesarkan 5 orang anak hingga lulus tuntas meraih gelar sarjana...

Terima kasih ma, pa... :')

Hidup takkan lagi semudah di usia 17, dimana bebanmu hanya ada pada setiap ujian akhir semester... dimana kamu hanya perlu menghafalkan rumus-rumus untuk memecahkan soal yang diberikan guru-gurumu.
Ya, semua soal sudah pasti ada jawabannya.. kamu hanya perlu menghafalkan rumusnya...

Barangkali sama halnya dengan keadaan saat ini...
Saat mengerjakan soal-soal Ujian Akhir Nasional 6 mata pelajaran kala itu kamu berusaha dengan keras hingga akhirnya mampu lulus...
Saat ini ujian dalam bentuk yang lain sedang kamu hadapi

Allah memberikan ujian pada masing-masing fase kehidupan manusia

Dan percayalah...
Semua akan baik-baik saja selama kamu terus berusaha melakukan yang terbaik yang kamu mampu...

Percayalah, hidup tak sesulit itu..
Allah selalu menjagamu o:)

Kamis, 14 Agustus 2014

Titik Akhir






Pada akhirnya nanti, cinta akan berhenti pada satu titik
Titik dimana kamu dipertemukan dengan dia yang akan selalu mampu menjadi penyeimbangmu..
mereda emosi bulananmu yang begitu sulit kamu atasi
menyiapkan ribuan kalimat penenang jiwa disaat kamu merasa gundah akan hal-hal rumit yang kamu rasakan dalam hidupmu
Sesekali mengirimimu pesan singkat, berkata bahwa ia sudah ada di depan rumahmu di suatu malam saat kamu sedang merasa kesal karena sulitnya kalian bertemu karena kesibukan masing-masing.
Ia yang tiba-tiba muncul di depan rumahmu hanya untuk membawakan sekotak kecil pizza sebagai temanmu menyelesaikan deadline pekerjaan
atau bahkan hanya sekedar membawakan sekuntum mawar putih sambil berkata "selamat malam.. jangan sedih lagi ya..."

Hidup membawamu pergi ke berbagai arah,
bertemu dengan ribuan orang yang menyakitimu sampai akhirnya menghadiahimu dengan dia yang melengkapi segalanya
dialah hadiah dari Tuhan akan penantian dan kesabaranmu
Semua orang ingin berhenti di titik ini
titik dimana kamu telah dipertemukan dengan dia yang kamu sadar begitu mencintaimu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu
Pada titik ini, cinta bukan lagi perihal seberapa sering kalian harus bertemu atau berkirim pesan
namun cinta bagimu adalah seberapa besar kalian harus berusaha mempertahankan langkah untuk tetap melanjutkan langkah bersama..
Cinta berhenti di titik ini
namun di titik ini pula langkah kalian berawal..
Memulai babak baru kehidupan yang penuh tanda tanya
Di depan sana akan begitu banyak jalan berliku yang kalian temui
namun buang jauh-jauh kekhawatiranmu
dia yang Tuhan takdirkan untuk menemani langkahmu akan senantiasa membantumu menemukan arah dari berbagai persimpangan yang akan kau temui kelak.
Dia bahkan akan tetap ada di sampingmu ketika hanya ada satu jalan yang bisa kau temui, jalan buntu..
Menyerah bukanlah akhir..
Di penghujung jalan itu kamu hanya perlu duduk dan berfikir tenang disana...
Mundurlah beberapa langkah, dan kamu.akan menyadari masih banyak cabang jalan lain yang bisa kau tempuh..
Perjalanan tanpa akhir ini akan segera kamu mulai
segera setelah kamu berhasil meyakini hatimu
bahwa dia adalah benar orangnya
penyeimbangmu yang dikirim oleh Tuhan dalam bingkai cinta kasih
Selamat menikmati perjalananmu
genggam erat jemarinya...
Melangkahlah bersama
Selamanya 💑