Sabtu, 26 Februari 2011

Pengharapan

Do NOT ever expect something too high..
Berharap memang suatu hal yang wajar, namun ketika harapan itu dibentuk dari lingkungan sekitar dan kamu hanya menjadi objek kesenangan sesaatnya saja, apa yang bisa dilakukan?

menangis tentu saja hanya perbuatan anak kecil cengeng yang bodoh.
namun ketika perasaan sakit menggores hati, saat sedang dilambungkan begitu tinggi, kemudian ia pergi. kemudian apa yang bisa menjadi pengobat perih?

ia hanya sedang bermain-main dengan hatimu, sampai kapan kau izinkan itu?
sampai kapan akan menjadi wanita lemah yang bodoh yang selalu berharap dan berharap semua mimpi akan jadi nyata.

bermimpilah untuk hal lain yang jauh lebih nyata. bukan hidup di bawah bayang-bayang berjuta orang sempurna lain yang mencintainya.
kamu hanyalah satu, bahkan sepenggal dari onggokan benda tak berpermata.
ia punya berlian-berlian lain yang lebih indah, bukan kamu.

ketika ia hadir sesaat, memujamu layaknya kau sebutir berlian, itu hanya sepenggal cerita saat berlian-berlian lainnya tak sedang bersamanya. kemudian ia bosan dan menghampirimu. hanya sesaat dan ketika engkau sedang berharap terlalu banyak, tentu saja ia akan pergi menemui berliannya lagi

sampai kapan menjadi begitu bodoh? buta untuk melihat apa yang sudah nyata, tuli untuk mendengar apa yang sering terdengar, dan mati rasa untuk merasakan sakitnya dipermainkan.

pengharapan hanya akan selalu menjadi pengharapan. bukan dia yang semestinya engkau harapkan. keindahannya tak terperikan. tak akan pernah dan tidak akan pernah sebanding dengan apa yang engkau punyai. berhentilah bermimpi.

namun tetaplah berharap, suatu hari kau menemukan harapan, namun bukan dia. carilah sosok lain yang lebih nyata. yang bukan hanya mempermainkan cinta, namun mengimaninya dengan tulus. yang tidak pernah melihat dari siapa kamu, namun seberapa besar kamu begitu mencintainya.

Jumat, 18 Februari 2011

Mengadu Pada Allah

satu minggu terakhir ini menjadi masa yang cukup sulit bagi saya. bagi orang yang tidak memahami saya lebih dalam, mungkin mereka melihat saya baik-baik saja bahkan tampak begitu bahagia.
mungkin bahagia hanya tampak dari luar. sesungguhnya satu minggu terakhir ini saya merasa begitu gundah meskipun tak pernah tahu pasti apa sebabnya.

puncaknya, siang menjelang sore hari tadi, saya menangis (satu-satunya hal yang bisa saya lakukan ketika sudah mentok)
Ya, beberapa hari terakhir ini membuat saya capek. capek dengan diri saya sendiri, yang sedikit demi sedikit seperti disadarkan oleh Allah. saya ini ternyata memiliki kepribadian yang buruk. saya meyakini hal itu setelah siang tadi akhirnya berani berbagi dengan orang terdekat saya.

percayalah, tak ada yang mau memiliki sifat yang buruk, begitupun dengan saya. namun untuk bersikap bukan seperti diri saya sendiri itu tidak mudah. bahkan sangat sulit.

saya bukan tipe orang yang mudah menjalin hubungan baik dengan hanya satu atau dua kali bertemu. wajah saya mungkin memang terkesan seram bagi orang-orang yang belum mengenal saya. namun apakah harus sembunyi dibalik wajah yang dipura-purakan manis? atau sembunyi dibalik sikap yang dibuat seolah baik? padahal hatinya sebaliknya.

saya tidak seperti itu. first impression orang-orang terhadap saya mungkin kebanyakan buruk, namun setelah mengenal saya lebih dekat, saya akan bersikap sebaik yang saya bisa.

ataukah memang orang-orang disekitar saya pun tak pernah nyaman berada di sekitar saya?

sepanjang jalan pulang tadi saya belum bisa juga mengontrol air mata saya. cengeng atau apalah namanya, namun ini memang menyakitkan menurut saya. saya belum siap berpura-pura menjadi orang lain demi mendapat citra baik di depan orang. saya justru bertanya kepada hati saya "apa segitu menyebalkannya saya ini?"

sesampainya di rumah, yang bisa saya lakukan hanya mengadu, kepada Nya - yang paling nyaman untuk diajak bercerita, menangis, mengadu keluh kesah. di atas sajadah dan balutan kain yang menutup aurat. memang hanya itu yang dapat dilakukan ketika tak ada seorang pun yang dapat mengerti kegundahan yang sedang dirasa.

sampai saat ini perasaan itu baru sedikit berkurang. belum sepenuhnya pergi.
lalu harus bersikap seperti apa untuk menghadapi dunia yang penuh dengan kepura-puraan ini?

Ya Allah, tunjukkan jalan terang Mu...

Minggu, 13 Februari 2011

Februari

Banyak yang bilang, februari itu bulan penuh cinta. awalnya aku tak begitu percaya, namun tahun ini bulan Februari benar-benar menganugerahkan 'cinta' itu kepadaku :)

sedikit demi sedikit. perlahan, aku mulai merintis cita-cita ku yang sempat terlupakan beberapa lama. aku mulai gemar menulis sejak aku duduk di bangku kelas V SD. aku ingat betul, cerita yang kusebut novel pada saat itu kutulis dalam sebuah buku tulis. aku menulisnya dengan pensil. dan aku juga masih ingat, ceritanya tentang seorang gadis kuliahan yang sedang jatuh cinta. :D
lucu juga kalau diingat-ingat. darimana aku bisa berfikir sejauh itu dulu ya?? :)

okey, back to topic :p
aku merasa begitu penuh cinta di bulan februari ini. di awal bulan kemarin, aku mendapat 'hadiah' spesial dari nulisbuku.com yang sudah berbaik hati menjadi penyambung dari mimpi-mimpi ku. seperti yang sudah aku post sebelumnya, ada satu cerpenku yang dimuat dalam sebuah buku berjudul #pelangi-lima

kado cinta bulan februari tidak berhenti sampai disitu saja. ketika mulai iseng-iseng membuka website nulisbuku.com kemudian aku menemukan satu jalan lagi untuk membantuku mewujudkan mimpi ini. ada lomba menulis! dengan tema e-love story 'write your happy online story'
ada beberapa hal yang membuat ku kemudian ragu untuk ikut mengikuti kompetisi ini. pertama, karena ketika aku lihat, deadlinenya tinggal dua hari lagi. yang kedua, karena ceritanya dituntut harus happy ending. padahal kebanyakan cerita yang aku buat selama ini selalu sad ending dan tragis gitu :)

aku bahkan sempat kecil hati dan sempat berfikir untuk tidak mengikuti kompetisi ini. tapi kalau difikir-fikir sayang sekali kesempatan emas dilewatkan, apalagi ada hadiah menarik, 1 buah netbook untuk pemenang dengan cerita terbaik. wuihh, langsung deh semangat nulis.
berjam-jam duduk di depan komputer. butuh waktu sekitar setengah hari untuk merampungkan cerpen bertajuk 'Blog Pangeran Mimpi' yang jujur aja, idenya pun baru muncul ketika aku duduk di depan komputer.

niat baik selalu akan berbuah baik. meskipun tidak bisa hadir dalam acara launching bukunya tanggal 12 februari kemarin, namun aku kemudian tidak kecewa. Pagi tadi, kubuka web nulisbuku. barisan mata mulai mencari-cari ada di mana cerpenku? Wah, ternyata ada di buku #20
aku memang bukan pemenang dalam kompetisi ini. namun ada hal yang bagiku cukup membanggakan. cerpenku digabungkan dengan 14 cerpen lain yang salah satunya adalah cerpen sang pemenang! wahh, bangganya. aku sih berharap bisa ketularan aura pemenangnya pada kesempatan yang lain.hihi

semoga saja ini bisa menjadi pembelajaran untuk kedepannya agar bisa berkarya lebih baik. aku masih butuh sangaat banyak waktu dan semangat untuk mempelajari hal-hal baru.

yang terpenting, jangan pernah berhenti untuk meniti cita-cita ini. tidak ada yang instan, semua butuh proses dan jika kamu mau menikmati proses itu, tentu sungguh akan terasa menyenangkan :)

Terimakasih ya Allah untuk cinta di bulan februari yang manis ini.
terimakasih februari, kamu menghadirkan kebahagiaan di hati, membuat kemudian mimpiku terasa mulai terwujud. meski masih sebagian kecil dari mimpi besar yang aku punya, namun terimakasih.

terimakasih juga untuk nulisbuku untuk kesempatannya. aku tak akan pernah berhenti bermimpi. tidak hanya di bulan februari, namun setiap hari kemudian terus semangat mewujudkan mimpi dan cita-cita indah itu.
wish me! :D

Minggu, 06 Februari 2011

My First Book :')



 http://www.nulisbuku.com/books/view/pelangi-lima

Walau cuma ada 1 cerpen ku dalam buku kumpulan cerpen ini, tapi rasanya seneeeeeeeeng banget, karyaku ada dalam sebuah buku :')
dan ada lagi yang lebih menyenangkan. seluruh royalti dari hasil penjualan buku ini disumbangkan untuk panti asuhan lho! :) 

Semoga ini jadi awal yang baik.
tentu saja masih butuh sangat banyak waktu untuk belajar dan terus belajar.
semoga Tuhan selalu memberi kesempatan untuk cita-cita ku ini.

Alhamdulillahirobbil'alamiin :')