Senin, 17 November 2014

Lukisan Hati

Aku mengeja aksara yang kau torehkan dalam udara, sangat sulit terbaca.
Kau gambarkan titik dan garis yang membentuk lintasan menuju ke arahmu, dengan tinta embun
Terlalu murni
Tak mampu kumaknai

Kupejamkan mata, kubiarkan hatiku yang merasa
Mencari-cari kemana akhir cerita
Namun masih tak mudah terbaca

Kubiarkan waktu merayapi tiap hentakan detik, mengiringi langkah-langkah kecil yang tercipta
Kuakrabi kecemasan ini
Seolah sudah hafal kemana semua ini akan bermuara

Malam-malam yang terlewat, setiap detik yang berdetak, pada akhirnya akan jadi sebuah cerita
Cerita yang mengisi lembar-lembar kosong dalam jurnal kehidupanmu

Kubiarkan tinta itu terus terukir, meski tak kasat mata
Kubiarkan detakan jantung berdegup tak menentu, sesekali hampir ingin berhenti

Berjalanlah, sebagaimana Tuhan menuntunmu hingga ada di titik ini
Nikmatilah tiap detiknya
Takkan pernah bisa kau ulang
Maka syukurilah tiap lekuk waktu yang menyelimutimu
Membingkaimu dengan cerita dalam berbagai warna

Pada akhirnya, kamu akan tahu kelak cerita mana yang abadi, atau hanya jadi sebuah ilusi...