Sabtu, 28 Juli 2012

Titik Nol

Aku terlelap
Raganya saja
Jiwaku tak pernah benar-benar bisa tenang
Gelisah

Mataku terbuka
Entah sudah berapa lama aku terlelap
Hal pertama yang kulakukan adalah mengambil handphone

Kosong...

Tak ada pesan singkat,
Tak ada pesan instan, darimu
Dari nama lain bagiku tak begitu penting

Ah,
Aku berharap semua yang kemarin itu hanya mimpi
Aku harap aku tak pernah menuliskan kalimat bodoh itu
Kalimat yang membuatmu kini benar-benar pergi dan menjauh

Dilemma

Aku menyayangimu
Namun aku tak bisa melihat ada hati yang harus tersakiti dengan kebersamaan kita

Tidak ada yang harus disesali akan sebuah keputusan
Toh aku tak mengorbankan perasaan siapapun, kecuali hatiku sendiri
Biarlah..
Aku tau kamu tak begitu pandai membuat keputusan
Jadi, biar kumudahkan saja langkahmu dengan menghapus namaku sendiri dari pilihan-pilihan yang tersedia dalam garis hidupmu

Lalu untuk apa aku menuliskannya disini?
Karena hanya dengan menulis aku masih bisa merasa lebih 'hidup'
Lebih berharga ketimbang seonggok daging tanpa nyawa
Karena sesungguhnya aku memang sudah mati ratusan hari yang lalu
Yang tersisa sekarang adalah 'aku' yang lain dengan cinta yang sama sekali tak memudar untukmu

Aku mengulum hatiku sendiri
Meringkuk diatas alas tidur kusam
Menggenggam ponsel yang kuharap segera berbunyi tanda ada pesan masuk, darimu

Ah, sebelum aku menjadi gila kuputuskan untuk bangkit
Meninggalkan alas tidurku yang masih berantakan
Membiarkan ponselku tergeletak lemah tanpa daya
Lampu notifikasinya kubiarkan berkedip-kedip hampir kehabisan daya
Kubiarkan ia mati sempurn
agar tak perlu per tiga detik sekali kutengok untuk mengecek apakah ada pesan baru yang masuk darimu
Yang sesungguhnya aku tau memang takkan pernah datang

Toh aku sendiri yang memintamu pergi

Kupaksa ragaku yang lemah ini bangkit
Meski jiwaku tampaknya kini tengah melenggang pergi entah kemana
Ragaku saja yang tertinggal disini
Sepi

Namun, lagi
Aku takkan menyesali apa keputusan yang telah kubuat
Aku tak punya banyak mimpi
Aku hanya ingin melihat senyum itu tetap terukir di wajah indahmu

Dan aku...
akan mulai semuanya dari nol lagi
Tak mengapa :)



posted from Bloggeroid

History

Membaca history chat dengan akun messenger mu
Senyum-senyum sendiri
Tak pernah menyangka akan kembali momen-momen indah itu lagi

Ingin memulai video call saja rasanya
Agar kulumati tiap lekuk wajah unikmu

Aku masih menjaga hati
Berharap perih itu tak ada lagi
Mengizinkanmu kembali mengisi malam-malamku - meski hanya lewat social media
Terpisah jarak yang sebenarnya tak berarti
Kususul kau malam ini pun selesai perkara.

Senyum kecil itu mulai ada lagi
Aku menikmati tiap-tiap canda kecil yang kita buat

Namun hatiku kemudian berdetak lebih cepat, tak beraturan
Kekhawatiran yang berlebihan

Hatiku memberontak
Menyadarkanku bahwa aku tak semestinya ada disini
Tak semestinya mengizinkanmu menjamahiku lagi

Aku mematung memperhatikan layar
Memperhatikan huruf demi huruf yang kususun semampuku
Lama sekali untuk membuat kalimat 'perpisahan'
Hampir tak mampu
Namun kutekan juga tombol enter itu

Dan..
Semua berakhir
Apa yang belum benar-benar dimulai ini kupilih untuk kuakhiri lebih dulu
Aku hanya ingin semua baik-baik saja
Ingin senyum itu tetap ada di wajahmu
Meski bukan aku yang menjadi sebab guratan manis itu terlukis diwajahmu
Aku hanya ingin kamu tersenyum - entah siapapun yang berada di sisimu

Beberapa kata pujian untukku
Ingin sekali kubalas dengan satu kalimat klasik yang bahkan sudah muak kau dengar..
"Aku menyayangimu la.. kemarin, hari ini, esok, dan bahkan mungkin selamanya"



posted from Bloggeroid

Jodoh (?)

"Apa yang baik di mata manusia belum tentu baik di mata Allah"

"Laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik, begitupula sebaliknya"

"Wanita itu dipilih, bukan memilih"

Aku...
Hanya mencoba membaikkan diriku menjadi wanita yang 'pantas' kau pilih,
Bukan wanita yang 'merengek' untuk kau pilih

Kelak,
Kau akan tahu siapa yang terbaik untukmu
Tanyai hatimu lebih dalam..
Tak usah terburu-buru
Aku pun kini sedang menyibukkan diri untuk memantaskanku bagi belahan jiwaku kelak...
Engkau kah itu?




posted from Bloggeroid

Selasa, 24 Juli 2012

The (New) Letters to You

Dear you...

Lagi-lagi aku hanya mampu merangkai kata dalam sebidang halaman blog ini

Aku belum mampu memulai segalanya dari nol lagi
Aku masih dihantui bayangan rasa takut
Apa yang kumulai saat ini, suatu saat hanya akan jadi masa laluku di masa depan
Entah kamu bisa pahami atau tidak

Aku takut kamu kecewa
Aku takut kamu takkan bisa hadapi kenyataannya

Memang..
Terlalu banyak rasa takut yang semestinya tidak ada
Semestinya bisa kutepis jauh-jauh

Namun aku memang hanyalah kepingan kecil yang rapuh
seringkali koyak,
Dan kali ini aku hanya mencoba menjaga agar aku tak sampai hancur sempurna

Belum mampu menerima nyata cinta yang kau berikan di depan mata
Lagi, aku hanya takut kamu kecewa

Kubiarkan kamu tetap tinggal
Sejenak ataupun lama
Selama apapun, selama engkau masih mau dan mampu
Kubiarkan kau membaca lembar demi lembar dari kepingan peristiwaku

Satu hal, kau boleh pergi kapan pun kamu mau
Aku tak pernah meminta apapun
Karena aku pun tak mampu menjanjikan apa-apa untukmu

Aku bukannya hendak menafikkan cinta
Aku hanya menyikapi segalanya dengan nyata
Bukan ilusi kosong tanpa makna seperti kebodohanku yang lalu...

Aku akan tetap disini,
Entah menunggu apa dan siapa
Entah kamu atau dia

Aku hanya akan menyibukkan diriku untuk memperbaiki semuanya
Memantaskanku dengan belahan jiwa yang lebih baik

Entah siapa...

Tak perlu gundah dan takut

Jalan Nya ada di depan sana
Kelak yang akan membimbing langkah kita
Tak pernah ada yang tahu cabang mana yang akan kita tapaki di masa depan
Akankah jalan itu satu untukmu dan aku?
Ataukah...?

Aku tak berhak menentukan jawabannya secepat ini..
Tetaplah tinggal, selama apapun kau mau
Aku akan tetap disini, takkan pernah pergi kemana-kemana

Menunggu belahan jiwaku meminangku resmi dalam sebuah akad :)





posted from Bloggeroid

Sabtu, 21 Juli 2012

Letters to you #2

Apa kamu pernah merasa terganggu dengan hadirnya aku di hidupmu?

Kalau jawabannya iya, aku akan pergi

Terlalu naif memang
Namun aku memang hanya ingin melihatmu bahagia, dengan siapapun itu

Aku selalu ingin menulis surat untuk orang-orang yang kukasihi, dan saat ini orang itu adalah kamu.

Aku tak mahir menuturkan rasa
Aku lebih suka menuliskannya

Agar tiap kali aku rindu, aku bisa membacanya lagi dan lagi
Karena kita seringkali lupa pada apa-apa yang kita ucapkan
Dan barisan kata ini kubuat sebagai pengingatku akan janji-janjiku pada diriku sendiri

Lalu, kapan aku harus pergi?
Sekarang?

Ah, sesungguhnya aku belum siap
Bahkan mungkin takkan pernah bisa siap

Aku memang tidak pernah bisa pergi kemana-mana
Dahulu, kemarin, sekarang, esok...
Bahkan mungkin selamanya aku akan tetap disini
Kubiarkan kau saja yang datang dan pergi

Bodoh

Tidak juga. Aku hanya tulus...
Tapi sesekali masih mengharap pamrih, entah mengapa

Aku belum siap dan mungkin memang takkan pernah siap

Namun kuizinkan kau pergi
Kemanapun kakimu membawamu melangkah

Tak perlu juga kuingatkan bahwa aku akan tetap disini

Karena aku memang hanya akan disini dan takkan pergi kemana-mana

Aku akan selalu melihatmu, meski dari sudut yang tidak pernah kau sadari keberadaannya
Biarlah...


posted from Bloggeroid

Senin, 16 Juli 2012

PHP

Kecewa.
Salah kira
Salah berfikir
Salah menduga

*sambil menghela nafas panjang*
Kenapa harus kecewa lagi ya?
Ah, tapi apa mesti diungkapkan padanya?
Lagipula aku ini siapa?

Menghela nafas panjang, lagi..
belum hilang juga sesaknya

Jadi yang kemarin-kemarin itu artinya apa?

Kenapa harus merasakan (lagi) sesuatu yang tak pernah tahu kapan dimulai, kemudian tiba-tiba saja berakhir tragis, mendadak, tanpa pamit sedikitpun

Kecewa. Sungguh.

Kufikir yang kali ini berbeda,
Namun ternyata tak ada beda...

Ah, sudah biarlah...

Toh aku baik-baik saja disini,
Dia tak perlu tahu kegundahanku
Kalaupun ia membaca coretan bodoh ini, hatinya takkan peka..

Semoga ini yang terakhir, dan para PHPers itu dibukakan pintu hatinya untuk segera bertaubat :))

*berfikir
"Lalu, bagaimana harus bersikap padanya esok hari? pura-pura tidak tahu saja? ataukah....?"

Hmm.. kepo-in akun facebook orang lain memang tidak baik untuk kesehatan -_-

*RandomChitChat*

*Based on a True Situation*


X: Gw mau ketemu lo nih.. ada yang mau diomongin
Y: Cewe lo tau ngga lo mau ketemuan sama gw?
X: Yaudah deh lewat telfon aja..

A: Bingung deh sama si C. udah punya pacar tapi masiih aja ngajak ketemuan mulu..
B: Makanya lo cari pacar biar dia berenti gangguin lo
A: Harus ya?

X: *pesan teks* "Y, kangen.."
Y: *males bales*
Beberapa menit kemudian
X: *pesan teks lagi* "Z, maafin aku ya soal semalem.."
Y: *mikir*
Beberapa menit kemudian
X: *pesan teks lagi* "Maaf sms yang barusan salah kirim"

A: *pesan teks* Doain C ya biar cepet sembuh dan bisa beraktifitas lagi..
B: *males bales*
*ada telfon berkali-kali pake private number*
*cuekin *mikir : kok masih jaman nelfon pake private number?
C: *pesan teks* Doain gue ya biar cepet pulih dari sakit
B: *males bales*
C: *nelfon*
B: *males angkat*
A: *pesan teks* Heh, kenapa telfon aku ngga diangkat? kamu masih suka gangguin C ya?
B: *elus dada

X: Jangan gangguin pacar saya dong...
Y: Enak aja! Pacar situ yang sms dan telfonin saya terus! :p

A: Aa, temenin ade jalan-jalan yuk
B: Hayuk..
*Photo session berdua yang sangat akrab*
Setelah jalan-jalan ...
B: Dek, foto-fotonya jangan diupload ke facebook ya
A: Emang kenapa?
B: Ngga apa apa..
A: *penasaran* *buka akun facebook B* *terlihat di info : B is engaged with ....*

X: Sabar aja dek, nanti pasti jodoh kamu bakal dateng kalo skripsi kamu udah selesai, dan kamu beres diwisuda
Y: *nyengir* *nganggukngangguk*

A: Ade.. malem mingguan mau kemana?
B: Heh, heh kalao smsan sama aku terus, nanti dimarahin loh sama tunangannya!
A: Cie cie.. sensi banget
B: Ngga, cuma gamau ganggu rumah tangga orang aja
A: Hehehe iya iya..
*beberapa hari kemudian*
A: Ade.. lagi apa?

X: Mau S2 dulu atau nikah dulu?
Y: S2 dulu insya Allah :)
X: Nikah dulu kali.. nanti susah dapet jodohnya loh...

A: Kok belom punya pacar?
B : Nyari pacar sih gampang.. nyari suami nih yang rada susah :D

X: Nanti kalau aku udah sukses, aku boleh ngga ngelamar kamu?
Y: Hmm........ (*berfikir dalam hati, *janji laki-laki jangan terlalu dipercaya)

A: Jadi, mau jomblo sampe kapan?
B: Sampe ada laki-laki sholeh yang bener-bener mau ngelamar saya :)


Jadi, Kesimpulannya?
Jangan gampang percaya sama orang lain

"Khusnudzon itu wajib,
tapi waspada juga perlu"

kalau bukan kamu yang sayang sama hatimu sendiri,
siapa lagi? :)


Senja dibalik Jendela


Sampai kapan kamu mau sembunyi di balik jendela buram itu?
Tidakkah kamu tahu bahwa matahari diluar sana akan lebih tampak indah dan sempurna dibandingkan dengan saat kau memandanginya dari balik jendela buram itu?

Keluarlah..
Hadapi dunia dengan senyummu
Mereka takkan tahu bagaimana senyuman merekah itu telah dengan seutuhnya kau miliki kini

Keluarlah..
Bukan untuk membusungkan dadamu dengan angkuh
Namun untuk tersenyum ramah pada mereka
Memberikan cinta tulusmu pada mereka
Tulus dan tanpa pamrih


Selasa, 10 Juli 2012

Melangkah

Teruslah tumbuh seindah yang kamu mampu
Tetaplah melangkah sebanyak apapun duri yang mengiringi langkah kaki kecilmu

Ya Allah...
Aku tahu benar langkahnya memang takkan mudah..
Aku tahu, bahkan sejak pertama kali aku membuat keputusan ini..

Pantaskah jika kini aku mengeluh?

Ya Robb..
HambaMu ini begitu lemah dan hina
Penuh keluhan dan rintihan
Namun aku tak ingin jadi hamba yang mudah menyerah

Jalan ini, jalan yang tengah hamba tempuh kini terasa kian sulit
Sempat terbersit untuk berhenti dan berbalik arah
Namun rasanya tidak mungkin...

Sudah terlalu jauh hamba melangkah..
Kadang merasa keletihan dan tak mampu lagi memaksa kaki ini tetap beranjak
Lemah dan hampir benar-benar berhenti

Namun Engkau menyadarkanku
Tak pernah lelah mempertemukanku dengan manusia-manusia yang luar biasa..
Setia membimbingku, mengingatkanku tiap kali aku lupa, menguatkanku saat aku mulai lemah

Terima kasih ya Allah untuk cinta yang tak pernah berhenti..
Untuk cara Mu yang indah dalam membimbingku hingga sampai di tahap seperti sekarang ini

Tetaplah melangkah, meski lemah dan terseok-seok, ditengah rasa sakit dan terpaan hujan badai.. tetaplah melangkah.. berdiam diri dan menanti hujan reda hanya akan membuang waktumu sia-sia, meski kau pikir kau takkan bisa sampai di tujuanmu, nyatanya kekuatan itu ada dalam dirimu.. hadapi rasa sakitnya, tetaplah melangkah.. hingga akhirnya kamu pun akan sampai pada titik akhir tujuanmu ♡


posted from Bloggeroid

Senin, 02 Juli 2012

Loneliness

Dan pada akhirnya kita memang hanya akan hidup sendiri dan kesepian...

Kehilangan dan ditinggalkan...

Kehilangan itu suatu harga mati yang tak bisa ditawar lagi oleh apa pun, bahkan cinta...

Menelusup relung jiwa yang pupus akan harapan, seolah jiwa yang mati suri..
hanya sesaat karena sesungguhnya ia tak pernah benar-benar mati..
Hanya lemah untuk mampu menghadapi keadaan yang sesungguhnya
Naif untuk melihat apa yang selama ini hanya dugaan kemudian benar-benar menjadi nyata
Takut untuk menjadi sendiri dan kesepian
Kehilangan dan luka..

Cinta tak sepantasnya ditempatkan seolah sebagai suatu kesia-siaan

Hanya egoisme jiwa yang tak mampu bertahan dalam pasang surut nyata cinta..

Takkan ada yang dapat dengan mudah kau peroleh tanpa perjuangan

Dan kini ketika apa yang dengan segenap nafas kau perjuangkan untuk tetap ada, namun kini hilang dirampas kejamnya duri tajam, bukan menjadi alasan bagimu untuk berhenti...

Cinta yang sesungguhnya telah tumbuh dengan subur dalam hatimu
Hanya jiwa-jiwa suci yang mampu membaca refleksinya tetpancar dari sosokmu
Selebihnya mendengki..
Biarkan saja...

Toh pada akhirnya kita sendiri yang akan bertanggung jawab pada apa-apa yang kita lakukan dalam hidup.. bukan dia ataupun mereka...

Melihatlah dengan lebih bijak
Dengan cinta paling tulus yang kau miliki
Untuknya yang pernah ada di hatimu
Untuknya yang pernah memberimu cerita
Untuknya yang pernah menggores luka dalam hatimu
Untuknya yang pernah membenci
Bahkan untuknya yang tak pernah ingin kau ada dalam garis cerita hidupnya
Tersenyumlah, karena Tuhan Maha Cinta ♥



posted from Bloggeroid

Minggu, 01 Juli 2012

I do...

Let me find the own way to get into your heart ♥

Aku masih tersipu malu dibawah siraman hangat mentari senja
Angin semilir membelai helaian rambutku
Kamu masih menunggu aku disini, tepat di sisiku..
Aku bisa merasakan gesekan hangat bahumu di bahuku
Kita duduk bersisian memperhatikan riak air di hadapan kita
Ikut bergerak berirama seiring alunan lembut angin senja

Ah, suasananya sungguh damai
Di sekitar, begitupula di dalam hatiku...
Aku begitu menikmati menit-menit indah kebersamaan kita...
3 bulan mungkin waktu yang terlampau singkat untuk saling mengakrabi satu sama lain..
Namun bagiku kali ini rasanya sudah lebih dari cukup...

Dan sore ini, seperti melengkapi semua kebahagiaan kita...

Kamu mengakhiri masa pendekatan kita..

Berakhir dengan satu kalimat manis..
"Alvarina, Would you be mine? Would you like to be the last in my life?"

Temaram sinar jingga senja ini membingkai kebahagiaanku..
Aku hanya punya dua kata untuk menjawabnya...
"I do..."



posted from Bloggeroid