Untaian nada yang tergambar,
semakin indah bertahta di dinding hatimu...
ia terjalin mesra dengan bingkai cinta kasih,
lembut menenangkan jiwa-jiwa yang kadang meragu akan cintamu
Birama, nada dan melodi, terpaut mesra membentuk keindahan yang sempurna...
Aku mengagumi keindahan yang senantiasa kau goreskan itu
Kamu menari diatas sana, gemulai mengibaskan sayap-sayap sempurna yang memayungi cinta yang kau punya
Sosokmu jauh lebih sempurna dari gambaran-gambaran yang pernah hadir dalam tiap mimpi-mimpiku...
Aku ingin kau tetap disana...
Jangan mendekat saat ini...
Aku kini sedang memantaskan diri untukmu, belahan jiwa yang telah lama aku impi-impikan
Sosok dan keberadaanmu berada sangat dekat
Namun Tuhan, biarkan ia tetap disana.. di singgasana terindahnya
Suatu hari nanti, disaat aku telah pantas bersanding dengan kesempurnaannya, barulah kirim ia ke sisiku
Jaga dia disana ya Tuhan ...
dan aku akan tetap menjaga diriku, memantaskanku dengan sosoknya
Aku ingin saatnya nanti, kami bersanding dalam keindahan yang seirama
Layaknya birama dalam melodi cinta yang senantiasa kau lantunkan untukku dari sudut singgasana indahmu~
Ini adalah perjuangan, jalan yang tengah aku tempuh, dimana di ujung sana telah menanti hadiah terindah dalam hidupku, ya, itu adalah kamu ...
Seberat apapun perjuangan yang akan aku hadapi dan lewati ini,
aku akan mencoba untuk tetap tegar ...
karena, kamu... telah menantiku di ujung jalan sana
Sembunyi dibalik sayap indahmu,
namun cahaya dan harum tubuhku telah dapat aku nikmati nyatanya dari tempatku berada kini
Sampai jumpa di ujung jalan sana ...
Dan terus mainkan birama dan melodi cinta itu untukku
agar aku tidak lagi salah melangkah
aku ingin tetap berjalan di jalurku...
Birama cinta darimu akan menjadi penuntunku ketika aku muai melangkah ke arah yang salah ...
Jalanku, langkah kakiku, akan kutujukan untuk menjemputmu, belahan jiwaku ...
Tunggu aku disana ya~