Jumat, 30 September 2011

Ta'aruf = Alibi untuk HTS-an


inspired by listening mustang 88fm this morning

Seperti terbangun dengan tamparan yang cukup keras.
Mendengarkan radio pagi ini mengajarkanku satu hal dalam kehidupan
Lagi, soal cinta
Namun kali ini lebih dewasa
Bukan hanya tentang kata yang sering disebut cinta,
lebih dari itu, tentang apa itu tanggung jawab

Ternyata sedang banyak terjadi fenomena dimana seorang laki-laki "yang tidak mau terikat" seringkali menggunakan istilah Ta'aruf untuk dijadikan alibi untuk sebuah hubungan tanpa status.
Mereka mau menjalankan sebuah hubungan namun tidak mau terikat di dalamnya.
Yang paling miris adalah, mereka menggunakan embel-embel istilah "Ta'aruf" di dalamnya.

Ini ciri-ciri laki-laki yang tidak mau bertanggung jawab dan mau enaknya aja.
Yang jelas, Taaruf yang sesungguhnya semestinya punya tujuan yang mulia, bukan hanya untuk kesenangan sesaat.
Inget ya, Taaruf tidak sama dengan HTS-an
TIDAK SAMA dan tidak bisa disama-samakan.

Jadi, untuk laki-laki, cerdaslah dalam menggunakan berbagai istilah.
Dan jadilah lelaki yang lebih bertanggung jawab
"kalo emang belum mampu menempuh jalan islami, pacaran aja kaya biasa. Ngga usah sembunyi dibalik nama baik suatu agama dan bawa-bawa istilah Ta'aruf segala. Kalo ngga ngerti arti Ta'aruf sesungguhnya sebaiknya ngga usah sok tahu deh"

Dan, untuk para perempuan,
berhati-hatilah memilih dan menganalisa laki-laki yang mendekatimu.
"Kalo dia benar-benar berniat Ta'aruf, dia hanya akan lebih banyak berhubungan dengan orang tua dan keluargamu untuk tujuan masa depan yang lebih serius, bukannya "Ta'aruf" tapi tetep ngedeketin kamu layaknya orang pacaran, cuma kadang datang, kadang ngga. Karena kamu ngga akan bisa nuntut apa-apa kalo kalian emang ngga ada status.

So, penting ngga penting, status itu memang penting! :D

Opini dipersilahkan ;)

3 komentar: