Beberapa waktu terakhir ini sedang terserang phobia jejaring sosial. Media yang satu ini seringkali mengganggu emosi dan rasionalitas seseorang.
Kadang kehidupan di dunia nyata hampir berbanding terbalik dengan yang ada di dunia maya
Tercampur aduk dan saling merusak satu sama lain.
Fenomena jejaring sosial ini menjadi tidak nampak menyenangkan lagi (bagi saya khususnya). Hampir membosankan malah.
Awalnya karena seringkali terjadi beberapa konflik yang berawal dari jejaring sosial ini.
Sudah capek lah ya istilahnya. Sebenarnya sih menjadi semakin malas karena tiap kali membuka halaman situs tersebut (******* [censored] hehe) kemudian membuat perasaan saya terganggu [baca : galau] :D
Faktor kedua yang menimbulkan phobia ini adalah, "teguran keras" dari seorang teman yang menyadarkan ehm mungkin menampar saya lebih tepatnya. Bahwa berhentilah terlihat menjadi bodoh dan terlalu childish karena terlalu sering membagi apa-apa yang kita alami di dunia nyata kemudian membaginya ke dunia maya. Seringkali yang sering dibagi adalah emosi dan keegoisan rasa ingin diperhatikan orang lain saja.
Ngga munafik lah ya, apa tujuan orang menulis? ya agar ada yang membaca tulisannya.
Tapi semenjak beberapa alasan diatas itu terjadi, saya pun menjadi memaksa diri untuk "berpuasa" menggunakan jejaring sosial tersebut.
Setelah vacuum beberapa saat (padahal cuma seminggu :D) kemudian saya kembali muncul. Mencoba mengobati phobia itu, masih terasa janggal dan mengganggu, kadang masih terasa menyakitkan.
Namun apa gunanya hari berganti kalau tidak ada hal yang kita pelajari dari hari kemarin?
Hari berganti kemudian saya belajar walau mungkin sedikit dan dengan progress yang agak lambat.
Namun sekarang terasa lebih baik.
Jadi, Siapa yang bisa mengatasi phobia itu?
Jawabannya ada di diri kamu sendiri :)
Ya, hanya kamu yang bisa mengatasi ketidaknyamanan yang kamu ciptakan sendiri itu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar