Rabu, 14 September 2011

Ketukan kecil


Sementara ini aku merasa baik-baik saja
diiringi cahaya lampu temaram, sekali lagi melamunkan wajahmu di malam hari adalah rutinitas yang mengisi hari-hariku.
Sekali lagi aku tegaskan bahwa aku baik-baik saja.
melukiskan gurat wajahmu dalam imajiku, namun malam ini tampak tak semudah biasanya.
Biasanya saat aku mematikan lampu kamarku dan duduk di sudut kamar sambil menyalakan lampu dengan cahaya temaram, seketika itu pula bayanganmu akan muncul.
Namun kali ini tidak
kemana gerangan perginya imajiku?

Tanpa mampu mengendalikan perasaan, tiba-tiba saja muncul siluet yang berbeda dalam otakku.
aku tahu benar ini bukan kamu
bukan bayangan yang sering aku lihat dan nikmati setiap malamnya

Siluet ini nampak lebih indah, bermain-main dengan degupan jantung
Aku baru ingat dan tersadar, siluet baru ini sesungguhnya tidak benar-benar baru
pernah ada, dulu sekali
hampir terlupa, namun ternyata masih ada
seringkali tak tersadari oleh hati
namun ia menunggu di sudut ruang hati
kini sedang mengetuk beberapa kali, minta keluar
ketukannya semakin keras
membuat bayangan tentangmu semakin kabur
hatiku kini sedang disibukkan dengan mencoba meraba ketukan ini
kadang cepat, sesekali kembali menghilang
namun aku merasa nyaman dengan ini
merasa ada yang menemani
walau hanya ketukan-ketukan kecil

Hatiku kembali mampu merasakannya
Aku tak mampu ungkapkan rasa apa ini
Namun satu hal yang aku yakini,
aku bahagia..

3 komentar:

  1. nice post babe :) i kinda like your words :)

    BalasHapus
  2. kiki : makasih sayang :)

    vera : terima kasih ya dan salam kenal :) mahasiswi biologi UNJ? wahh. 'sodaraan' ternyata kita :)
    makasih sudah menyempatkan membaca postinganku ya :)

    BalasHapus