Selasa, 19 April 2011

Dear, You...



Aku diam bukannya tak melakukan apa-apa.

Aku diam namun berfikir begitu keras

aku marah namun dengan cara yang salah,
dan kemarahanku yang lalu itu sesungguhnya tak beralasan

aku mencintainya dengan cara yang salah

saat kutanyai hatiku lebih dalam,

sesungguhnya yang hilang selama ini adalah kamu, dan masa-masa kebersamaan kita


Perlahan kutemukan sungguh kepingan yang hilang dari hati ini adalah milikmu.

Ada yang hilang dari hatiku, dan itu adalah kamu.

Aku ingin memelukmu erat (lagi) dan lantang berteriak aku menyayangimu.

Memang telah terlalu banyak lakuku yang menyakitimu.

Aku bodoh, kamu begitu menyayangiku, meski dengan caramu sendiri. Dan aku tetap terus menyakitimu.

Sahabat, jutaan maaf terucap mungkin takkan pernah bisa mengobati perihmu.

Namun tak mampu memendam ini dalam hati saja, aku ingin seluruh dunia tahu, aku begitu bodoh

menganggapmu seburuk itu dahulu. Lagi, aku pun hanya bisa meminta maaf :(

Aku tak cukup terampil berbicara langsung kepadamu.

Aku hanya mampu menyampaikannya lewat untaian kata.

Aku ingin semua yang hilang kembali, termasuk masa-masa indah kita dulu.

Aku merindukan kamu, kepercayaan itu, rasa nyaman saat berbagi bersamamu.

Dapatkah semua itu kembali?

Sejak kemarin-kemarin itu aku memang hanya diam, namun hatiku meronta-ronta. Aku merengek pada waktu agar mau kembali. Aku ingin peristiwa dua tahun lalu itu tak pernah terjadi saja. Mungkin jika itu bisa, hingga kini kita akan bersama tanpa ada satupun yang tersakiti.

Aku menyayangimu, dan terlalu memujanya.

Aku bodoh

Aku memang bodoh

Namun mungkinkah Allah akan kabulkan inginku?

Aku hanya ingin kamu, dan masa-masa indah kita, kembali.

Sahabat sepertimu sesungguhnya tak akan mudah lagi aku dapatkan.

Sahabat, maukah kamu kembali lagi?

Memeluk disaat gundah,

Tertawa disaat bahagia,

Menangis disaat tersakiti.

Aku selalu rindu suasana itu.

Aku sungguh telah menghapus prasangka tak berguna itu. Aku ingin kamu kembali.

Aku ingin kepingan itu kembali, kemudian bagian hatiku menjadi lengkap lagi.

Kembalilah, sahabat...

(aku butuh waktu untuk mampu menulis ini, semalam aku bermimpi tentangmu. Allah menyadarkanku lewat jalannya. Aku tak mau lagi menyesal, karea setelah berhari-hari berfikir, ternyata memang kamulah yang semestinya aku perjuangkan untuk kembali ke kehidupanku. Terimalah maafku :(

4 komentar:

  1. heey niken, makasih udah berkunjung :) follow blog aku bisa kali nih :p

    BalasHapus
  2. defi,, aku melihat kamu dua hari ini kamu terlihat murung. apa karna sahabat ini??

    BalasHapus
  3. ehh ada esya.hehe, sedikit iya, aku kepikiran masalah ini, tapi alhamdulillah sekarang udah clear semuanya. makasih udah mau baca blog aku ya :)

    BalasHapus