Renungkanlah sejenak....
Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, dari mana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, dari mana kita belajar SABAR
Jika setiap do'a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR
Seorang yang dekat dengan TUHAN, bukan berarti tidak ada air mata
Seorang yang TAAT pada TUHAN, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN
Seorang yang TEKUN berdo'a, bukan berarti tidak ada masa-masa SULIT
Biarlah TUHAN yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena TUHAN TAHU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam..., maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH HATIAN
Tetap semangat..
Tetap sabar..
Tetap tersenyum..
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN
Tuhan menaruhmu di "tempatmu" yang sekarang bukan karena "KEBETULAN"...
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN, dan AIR MATA.
(Catatan Dahlan Iskan, disadur dari bukunya : Sepatu Dahlan Iskan)
posted from Bloggeroid
Selasa, 04 Desember 2012
Senin, 03 Desember 2012
Marriage
Takdir melukiskan nama kami di atas samudera nan luas
Kemudian ombak besar menghantamnya
Nama kami terpisah ribuan mil jauhnya
Terombang ambing di tengah samudera
Dihantam badai dan deburan ombak
Disengat teriknya sinar mentari
Dicabik dinginnya malam
Disapu derasnya derai hujan
Sesekali nama kami kembali bersinggungan
Namun tak pernah sekalipun sempat bersisian
Aku mulai lelah terombang ambing sendirian
Akankah takdir mempertemukan kita dalam bidang lain yang lebih nyata?
Padang pasir yang luas?
Ah, aku belum siap berjalan gontai dalam dahaga yang tertahan tersengat terik mentari
Padang rumput nan hijau?
Aku ragu kan tertusuk duri ilalang tajam
Aku ingin menjumpaimu dalam bangunan dengan atap sederhana yang meneduhkan
Melindungi kala panas dan hujan
Menjaga kita dari terpaan dinginnya angin malam
Sebuah bangunan yang tiada seorangpun yang dapat masuk dan keluar seenaknya untuk memisahkan kami lagi
Agar tiada yang mampu menggoyahkan hati kami lagi
Sebuah bangunan sederhana yang ku sebut pernikahan... ♥
Kemudian ombak besar menghantamnya
Nama kami terpisah ribuan mil jauhnya
Terombang ambing di tengah samudera
Dihantam badai dan deburan ombak
Disengat teriknya sinar mentari
Dicabik dinginnya malam
Disapu derasnya derai hujan
Sesekali nama kami kembali bersinggungan
Namun tak pernah sekalipun sempat bersisian
Aku mulai lelah terombang ambing sendirian
Akankah takdir mempertemukan kita dalam bidang lain yang lebih nyata?
Padang pasir yang luas?
Ah, aku belum siap berjalan gontai dalam dahaga yang tertahan tersengat terik mentari
Padang rumput nan hijau?
Aku ragu kan tertusuk duri ilalang tajam
Aku ingin menjumpaimu dalam bangunan dengan atap sederhana yang meneduhkan
Melindungi kala panas dan hujan
Menjaga kita dari terpaan dinginnya angin malam
Sebuah bangunan yang tiada seorangpun yang dapat masuk dan keluar seenaknya untuk memisahkan kami lagi
Agar tiada yang mampu menggoyahkan hati kami lagi
Sebuah bangunan sederhana yang ku sebut pernikahan... ♥
posted from Bloggeroid
Langganan:
Postingan (Atom)