kapan kamu akan merasakan sakit yang sama seperti yang aku rasakan?
kapan rasa sakit ini berubah menjadi kebas?
aku lelah menunggu kamu membalasnya,
menghilangkannya mungkin akan jauh lebih mudah.
***
aku merindukan malaikat pelindungku.
aku tau ia menanti dibalik awan mendung yang menggelayut itu
aku percaya ia selalu memperhatikanku dalam diam,
menghangatkanku, mengarahkan sinar mentari ketika aku kedinginan,
mengarahkan awan mendung ketika aku ingin merasa teduh,
menyiramiku dengan butiran hujan ketika aku rindu dibelai olehnya.
aku rindu malaikat indah bersayap putih,
aku rindu ikut terbang bersamanya membelah langit.
dunia ini terlalu menghadiahiku banyak rasa sakit, tanpamu
malaikat bersayap, kamu dimana?
tak inginkah kamu menampakkan rupamu nan rupawan?
berhentilah sembunyi dibalik awan teduh yang memanjakan itu
aku membutuhkan nyatamu disini, bukan lagi sekedar ilusi kosong tanpa makna
malaikat bersayap, aku menantimu,
jika nyata terlalu muluk, aku akan menantimu dalam pejaman mata saja
bagiku cukup untuk sedikit mengeringkan luka besar yang menganga ini.
hadirlah malaikat bersayap, aku menantimu, malam ini, dan malam-malam berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar