Bismillahirrohmanirrohim.
Tulisan ini Saya buat sebagai catatan dan motivasi untuk teman-teman yang sedang berjuang untuk memiliki buah hati.
Saya berharap kisah saya bisa menjadi semangat untuk teman-teman. Dan semoga semua calon Ibu yang sedang berikhtiar dan menunggu akan disegerakan oleh Allah untuk merasakan kehamilan dan keindahan menjadi seorang Ibu. Aamiin.
Saya menikah di tahun 2015 tepatnya bulan Oktober.
Dulu sekali, saya berfikir bahwa kehamilan itu adalah hak manusia. Dimana setiap pasangan yang menikah pasti akan hamil. Saya melihat orangtua dan kakak2 saya yang hampir semuanya hamil dengan segera setelah mereka menikah. Jedanya hanya 1-2 bulan setelah menikah, mereka langsung positif hamil.
Tapi ternyata saya salah. Pengalaman telah mengajarkan saya bahwa kehamilan adalah mutlak hak Allah. Ini artinya tidak ada yang bisa mengganggu gugat selain Allah. Bahwa kehamilan dan kelahiran seorang anak adalah murni takdir Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha, hasil akhirnya sungguh2 hanya Allah yang bisa menentukan.
Saya adalah perempuan dengan siklus haid yang Alhamdulillah teratur. Namun di awal2 pernikahan, saya yang masih sangat menggebu2 untuk hamil, membeli beberapa test pack untuk melakukan pengecekan kehamilan bahkan jauh sebelum saya terlambat menstruasi. Karena ada salah satu merk test pack yang menyatakan bisa mendeteksi kehamilan segera setelah kita melakukan hubungan suami istri.
1 bulan, 2 bulan, 3 bulan berlalu dan setiap bulan itu yang saya temukan hanyalah 1 garis merah di atas test pack. Sedih dan kecewa seringkali menghinggapi saya setiap kali saya sudah terlambat haid 2 hari namun kemudian di hari ke 3 si menstruasi pun datang.
Kesedihan tidak berhenti sampai disitu. Karena sebagai orang indonesia, sebagai mahluk sosial dimana kita seringkali menghadiri acara keluarga seperti arisan dll, seringkali acara tersebut menjadi ajang dimana pertanyaan menakutkan itu keluar dari mulut saudara2 kita. "Gimana? Sudah isi belum?" Sebenarnya mungkin pertanyaan itu adalah suatu bentuk perhatian dari mereka, namun bayangkan bagaimana perasaan pasangan yang ditanya2 seperti itu apalagi jika pertanyaannya sudah lebih mendetail seperti "Kok belum isi sih? Emang kalian nunda ya?" "Kapan dong isinya? Kan udah sekian bulan/tahun nikahnya"
Ketika ditanya seperti itu yang bisa saya lakukan hanya senyum sambil berkata "Minta doanya aja"
Tapi ya lama2 senyum saya akan terlihat semakin 'asem' dan ujung2nya jadi malas untuk datang ke acara2 keluarga.
Tidak terasa sudah genap setahun pernikahan kami berjalan, dan masih belum ada tanda2 saya hamil. Saya dan suami akhirnya sepakat untuk melakukan konsultasi ke dokter kandungan.
Kala itu sekitar bulan november 2016 kami memilih rumah sakit Bunda Margonda untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan. Pilihan saya jatuh ke RS Bunda karena selain letaknya yang dekat dengan rumah, RS Bunda memiliki banyak dokter wanita yang terkenal sudah berhasil dalam membantu pasangan yang melakukan program hamil. Selain itu, RS Bunda juga memiliki klinik Morula IVF. Ya, saya sudah berfikir sejauh itu. Insya Allah saya mau berikhtiar semaksimal mungkin untuk segera mendapatkan keturunan.
Singkat cerita, saat tiba giliran saya dipanggil oleh dokter (saat itu saya berkonsultasi dengan dr. Tyas) saya ditanya2 beberapa hal seperti siklus haid, nyeri yang dirasakan saat haid, lama pernikahan, dll. Dokter Tyas melakukan USG transvaginal untuk melihat kualitas sel telur saya dan apakah saya menidap PCO atau tidak. Setelah dilihat saat itu ada 2 sel telur dalam rahim saya yang sudah siap dibuahi namun ukurannya masih sangat kecil di bawah rata2 ukuran nornal. dr. Tyas mengatakan ini bisa jadi karena saat ini belum masa subur saya sehingga sel telur belum siap untuk dibuahi. Namun yang bisa dipastikan adalah Alhamdulillah saya tidak mengidap PCO.
Setelah membaca hasil USG tersebut, kemudian sayapun dirujuk untuk melakukan HSG. Saat dr. Tyas mengatakan hal itu, satu hal yang ada di fikiran saya adalah 'takut'. Ya, saya sudah sering membaca di beberapa blog ibu2 yang sedang melakukan promil bahwa tes HSG itu rasanya sakiit sekali sampai membuat susah berjalan dll.
Di tulisan ini saya tidak akan menjelaskan terlalu detail mengenai HSG. Namun saya hanya ingin menekankan bahwa tes HSG tidak semenakutkan itu, tidak sesakit yang kalian bayangkan. Jika Anda dirujuk melakukan tes tersebut, jalani saja.
Saya cuma bisa bilang bahwa Allah menciptakan wanita itu sebagai mahluk yang sangat kuat. Jadi kalau cuma tes HSG saja maah keciiillll (hehehehe)
Dalam tes HSG itu dokter hanya akan menyuntikkan cairan ke dalam rahim kita untuk kemudian difoto untuk mengetahui apakah ada penyumbatan atau tidak di saluran tuba fallopi dan bagaimana kondisi rahim kita apakah sehat atau ada gangguan kesehatan tertentu.
Dari hasil tes HSG itulah kemudian saya mengetahui bahwa saya memiliki struktur rahim yang terbalik atau istilah medisnya retrofleksi. Saya sangat sedih kala itu karena berfikir bahwa itulah penyebab sulitnya kami mendapat keturunan. Namun setelah saya konfirmasi ke dokter, beliau mengatakan bahwa rahim terbalik hanyalah variasi bentuk saja. Sama seperti bentuk daun telinga, ada yang caplang ada yang tidak. Bentuk cuping hidung ada yang mancung ada yang pesek, namun diantara perbedaan bentuk tersebut tidak mengganggu fungsi utama dari organ tersebut. Sayapun sedikit lega mendengarnya.
Tapi kecemasan saya tidak berhenti sampai disitu karena setelah saya googling, memang ada pengalamn beberapa wanita dengan rahim terbalik lebih sulit memiliki keturunan dan kalaupun hamil mereka akan sulit untuk melahirkan pervaginam.
Sekali lagi saya ingin tulisan ini sebagai motivasi untuk para calon Ibu. Bahwa selama promil, buang saja jauh2 semua fikiran dan cerita2 buruk apapun yang pernah kalian dengar. Bacalah buku2 dan referensi yang memberikan tulisan yang positif. Satu hal yang harus selalu diingat adalah kehamilan itu adalah mutlak hak Allah, sehingga mintalah pada-Nya dan percaya bahwa Ia akan memberi di saat yang paling tepat menurut-Nya. Ya, hanya Dia yang tahu kapan waktu yang paling tepat. Dia akan memberikan anugerah itu di saat yang kita sudah siap secara lahir dan batin.
Jadi teruslah berikhtiar dan jangan pernah putus berdoa. Percaya bahwa Allah yang Maha menciptakan.
Setelah tes HSG tersebut, seharusnya masih ada rangkaian tes lain yang saya lakukan diantaranya tes hormon dan suami juga perlu melakukan tes sperma tapi karena terbentur dengan jadwal pekerjaan kala itu, kami urung melakukan tes2 tersebut. Hingga akhirnya yang berhasil menghantarkan kami diberikan kepercayaan oleh Allah untuk memiliki keturunan adalah murni kekuatan doa. Saya ingat betul di beberapa bulan terakhir sebelum saya akhirnya dinyatakan positif hamil, di setiap sujud dalam shalat saya selalu berdoa Do'a Nabi Zakariya dalam Q.S. Al-Anbiya ayat 89 yang artinya :
"Ya Allah, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik."
Setelah melakukan tes HSG tersebut saya benar2 memasrahkan semuanya pada Allah dan tidak pernah putus untuk mengulang2 doa Nabi Zakariya tersebut hingga akhirnya Alhamdulillahirobbil'alamiin. Saya pun dinyatakan positif hamil pada bulan maret 2017 ๐
Allah Maha Besar dengan segala rahasia-Nya.
Jadi kalau ditanya program hamil apa saja yang sudah saya lakukan selain ikhtiar medis yang sudah saya ceritakan di atas? Saya bisa rangkum sebagai berikut :
1. Terapi jeruk nipis
2. Minum madu penyubur
3. Menggunakan manjakani khanza
4. Makan kurma muda
5. Minum folavit dan vitamin E
6. Makan makanan sehat
7. Berbahagialah! ๐
Percaya deh! Nikmatin waktu bersama suami karena ketika Allah beri kesempatan jeda waktu setelah menikah sampai akhirnya sang Ibu dinyatakan hamil, masa itulah dimana Allah menanugerahkan kepada pasangan suami istri tersebut untuk saling mengenal dan memahami lebih dalam sehingga kelak ketika memiliki anak, kalian sudah benar2 siap insya Allah lahir dan batin ๐
Ingat untuk selalu berfikir positif pada Allah ya ๐sebagaimana firman-Nya “Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku”