Semoga dapat berguna dan dijadikan pelajaran oleh para calon pengantin lain yang sedang mempersiapkan pernikahan khususnya dalam pembuatan undangan pernikahan.
Dari berbagai pernak-pernik persiapan pernikahan, proses pembuatan kartu undangan ini yang cukup menguras tenaga, waktu dan emosi.
Saya dan pasangan (Andi) memutuskan untuk mulai memesan undangan pernikahan kami di awal bulan Juli 2015, karena akad nikah dan resepsi kami Insya Allah akan dilaksanakan pada awal Oktober.
Kami fikir, 3 bulan adalah waktu yang cukup untuk melakukan proses pencetakan undangan, tapi ternyata kami salah :(
Terpengaruh dengan popularitas pasar tebet sebagai salah satu pusat pembuatan undangan pernikahan di Jakarta Selatan, kami memutuskan untuk pergi kesana.
Berdasarkan rekomendasi dari seorang teman yang belum lama juga memesan undangan di pasar Tebet, kami menghubungi salah satu toko yang ada disana. Pemilik toko tersebut bernama Mba Fitri, dengan nama toko V3 Cards. Letak tokonya ada di lantai bawah pasar tebet, ada di paling ujung sebelah kiri dengan papan nama toko "Moza Cards". Mba Fitri berdalih tokonya baru pindah sehingga belum sempat mengganti papan nama tokonya menjadi "V3 Cards".
5
Juli 2015
Saya dan pasangan datang ke kios Mba Fitri
di tebet, menjelaskan tentang desain undangan yang kami inginkan. Desain yang
kami inginkan tidak muluk-muluk, kami hanya ingin undangan kami bukan hanya
kertas yang akan dibuang setelah selesai dibaca, sehingga kami memutuskan untuk
menambahkan kalender 2016 pada halaman belakang undangan kami.
Kurang lebih setengah jam kami berdiskusi
mengenai warna undangan, jenis bahan yang akan dipilih dll, kemudian Mba Fitri
memberitahu harga total yang harus kami bayar. Kami memesan 1000 lembar
undangan dengan konten undangan yang berbeda, 500pcs untuk acara akad 4 Oktober
2015 dan 500pcs lainnya untuk acara ngunduh mantu di 10 Oktober 2015.
Saat itu kami setujui bahwa total harga yang
harus dibayar adalah Rp 4.325.000 dengan rincian sbb:
Banyaknya
|
Pesanan
|
Satuan
|
Jumlah
|
1000
|
Undangan soft cover, belakang kalender 2016
|
Rp 4.000
|
Rp 4.000.000
|
Charge untuk beda naskah (@500 pcs)
|
Rp 150.000
|
||
10 pack
|
Plastik undangan
|
Rp 175.000
|
|
TOTAL
|
Rp 4.325.000
|
Tanpa fikir panjang, saya dan Andi langsung membayar DP 1 sebesar Rp 325.000 sebagai tanda jadi pemesanan.
Kesalahan pertama kami adalah kami terlalu percaya pada Mba Fitri sehingga kami
langsung saja membayar DP tanpa melakukan survey perbandingan harga dan
kualitas undangan di toko-toko lain yang ada di tebet.
Mba fitri menjanjikan, paling lambat 2
minggu setelah kami kirim desain undangan yang diinginkan, jika sudah sesuai
mba Fitri akan mencetak dummy undangan kemudian undangan sudah bisa naik cetak.
12
Juli 2015
Saya mengirimkan desain undangan ke email v3cards@gmail.com
1
Agustus, 2 Agustus, sampai akhirnya 3 Agustus 2015….
Saya mulai khawatir karena mba Fitri tak kunjung
ada kabar mengenai desain yang sudah saya kirim
Akhirnyaaa.. 3 Agustus 2015, desain undangannya pun dikirim ke email
saya
Tapi, hasil yang dikirim sangat sangat
mengecewakan. Desain yang dikirim oleh desainer mba fitri (Pak Rajudin).
Ternyata mba Fitri menggunakan jasa desainer bayaran untuk mendesain
undangannya (tidak menggunakan tim dari v3cards sendiri)
Berikut ini email yang dikirim Pak Rajudin
Sama sekali ngga ada perbedaan dari desain
yang saya kirim. Kesel banget sih udah nunggu lebih dari 2 minggu tapi
hasilnya……. -_-
Saya minta revisi dari desain yang pak Rajudin
kirim, hanya sedikit penambahan, saya harap bisa segera diselesaikan karena
hari pernikahan saya semakin dekat.
7
Agustus 2015
Mba Fitri ngga kunjung ada kabar perihal revisi
desain saya. Akhirnya saya menghubungi beliau lagi, dan tanggal 7 Agustus saya
memutuskan untuk datang langsung ke tebet untuk membicarakan desain undangan
ini.
Saya sampai di kios mba Fitri jam 7 malam, sepulang dari kantor. Sampai disana, saya diajak bertemu langsung dengan Pak Rajudin. Kurang lebih jam 9 malam desainnya baru selesai, itu juga denah untuk acara 10 Oktober belum selesai dibuat karena sudah malam dan Pak Rajudin sudah ingin pulang. Maka Andi membuat gambar denah di kertas selembar kemudian diserahkan ke Pak Rajudin untuk dibuatkan keesokan harinya. Pada hari itu juga mba fitri mengatakan bahwa ada biaya tambahan untuk warna kertas yang saya pilih. Karena warnanya agak langka akhirnya mba fitri menyarankan untuk saya mengambil jenis kertas art karton 230 dan dilaminatin dove. Ada charge tambahan sebesar Rp 500.000 sehingga total keseluruhan biaya undangan kami adalah Rp.4.825.000.
Beberapa hari kami menunggu kabar dari mba
fitri mengenai kelanjutan desain undangan kami, hingga akhirnya mba fitri
memberitahu bahwa undangan baru akan dikerjakan jika kami membayar biaya DP 2
sebesar Rp 2.500.000
Karena banyaknya pengeluaran, kami akhirnya baru
bisa membayar Rp 2.500.000 itu tanggal 17 Agustus 2015. Namun setelah saya
kirim bukti transfer, mba fitri ngga kunjung ada kabar.
20
Agustus 2015
Akhirnyaaa.. dummy undangan saya akan
dicetak malam ini. Dari dummy yang dicetak, ada revisi sedikit yang saya buat,
yaitu revisi kalender (tanggal 3 Oktober 2016 harusnya bukan tanggal merah) dan
revisi nama mertua saya, ada typo satu huruf disana. Kertas yang dibuat untuk
mencetak dummy pada malam itu juga tipis, tidak setebal yang dijanjikan mba fitri
sebelumnya.
Mba Fitri berdalih karena itu hanya dummy,
maka nanti di undangan yang sebenarnya kertasnya akan lebih tebal.
Kami sudah menaruh kepercayaan kepada mba
Fitri sehingga kami tidak mau banyak protes disana-sini.
Mba fitri janji undangan kami akan selesai
di tanggal 8 September 2015.
Sebelum jatuh deadline, beberapa kali saya
mulai bawel menyanyakan perihal undangan saya ke mba fitri, namun pesan
whatsapp saya hanya dibaca, tanpa ada balasan apapun.
8
September 2015 (hari yang
dijanjikan)
Dengan semangat, saya datang ke tebet
membawa uang untuk pelunasan undangan kami. Pulang kerja, capek, sudah malam,
dan sampai di tempat, apa yang kami dapat?? Toko mba fitri tutup dan nomer
telfon mba fitri sama sekali tidak bisa dihubungi.
10
September 2015
Mba Fitri (akhirnya) menelfon saya dan
menyatakan permintaan maafnya. Beliau (lagi-lagi) berjanji bahwa undangan saya
akan selesai pada hari selasa, 15 September 2015
14
September 2015
Saya mengirim pesan whatsapp ke mba fitri,
menanyakan teknis pengambilan undangan besok, bagaimana? Apakah saya bisa ambil
di depok siang harinya? (karena mba fitri melakukan pencetakan di rumahnya di
depok). Namun (lagi-lagi) tidak ada balasan
15
September 2015
Jam 9 pagi, ada telfon dari mba fitri. Saya
fikir beliau akan memberitahu mengenai teknis pengambilan undangan. Namun
beliau justru memberitahu saya bahwa draft denah untuk undangan tanggal 10
Oktober hilang. Itu artinya undangan kami (baru saja) mau didesain, dan sama
sekali belum dicetak. Kesabaran saya mulai habis dan saya marah-marah di
telfon, kemudian mengirim email ke beliau.
Hari itu juga saya kirim draft denah yang
akhirnya Andi buat ulang, saya harap tidak ada alasan lagi untuk menunda proses
pencetakan undangan saya.
16
September 2015
Sepulang kerja saya datang ke kios mba
fitri di tebet. Disana sedang ada pasangan yang juga mau mengambil undangannya.
Saya diminta menunggu sebentar. Dari perbincangan yang saya dengar, pasangan
yang juga mengambil undangan itu mengeluhkan hasil cetak yang berbayang dan
tidak rapih ke mba fitri, namun saya tidak begitu memperhatikan apa solusi yang
mba fitri berikan kepada pasangan tersebut.
Cukup lama saya menunggu hingga akhirnya
setelah pasangan tadi pulang, suami mba fitri datang membawa ‘selembar kertas’
berwarna kuning. Iya, hanya selembar kertas, tidak ada sama sekali 1000pcs
undangan yang sudah sejak lama dijanjikan akan dicetak.
Suami mba fitri berdalih, mesin cetak
mereka sedang full dan terjadi sedikit masalah dalam pencetakan warna dan
berbagai alasan lain yang sudah sangat malas saya dengarkan. Itu artinya
undangan kami sama sekali belum dicetak satu lembar pun.
Kesimpulannya, malam itu kami kembali
pulang dengan tangan kosong.
Suami mba fitri menawarkan nomer telfonnya
karena katanya handphone mba fitri kadang bermasalah sehingga sulit dihubungi.
Karena sudah sangat tidak respect, akhirnya Andi yang mencatat nomor suami mba
fitri.
Kesalahan saya untuk kesekian kalinya
adalah, saya tidak berfikir untuk marah-marah di toko mba fitri. Tapi saya
malah marah-marah di telfon setengah jam setelah pergi dari toko mba fitri.
Saya bahkan sempat meminta uang saya dikembalikan saja, namun suami mba fitri
mengatakan bahwa mereka juga sudah banyak rugi karena mencetak beberapa dummy
($&%!$^$!#^%)
Akhir cerita, 17 September 2015…
Saya ke toko mba fitri, sampai disana
undangan saya sudah dikemas dalam plastik besar. Karena sudah malam, dan sudah
dikemas sedemikian rupa, kami pun tidak berfikir untuk mengecek satu per satu
undangan.
Mba fitri hanya bilang, undangannya sudah
dilebihkan dari yang dijanjikan yaitu 540pcs untuk masing-masing dari kami.
Saya hanya melihat satu undangan dan
(lagi-lagi) harus kecewa karena bahan kertas undangannya sangat tipis, dan di
kalender 2016 nya, tanggal 3 oktober masih tanggal merah, padahal saya sudah
sampaikan di revisi terakhir. Nama mertua saya juga masih typo 1 huruf.
Undangan sudah jadi, dan saat itu sudah
tanggal H-2 minggu acara pernikahan saya. Tidak ada lagi waktu untuk mengulang
cetak semuanya. Akhirnya saya pulang dan membayar pelunasan ke mba fitri.
Keesokan harinya sampai di rumah. Benar saja,
banyaaaak sekali undangan yang cacat. Kebanyakan kalender yang dicetak miring.
Ada yang kertasnya sangat kotor, dan yang paling fatal ada yang nama kedua
mempelainya masih kosong (tidak dicetak). Total undangan yang cacat ada 87
buah.
Tips untuk capeng yang sedang memilih vendor percetakan undangan pernikahan :
- Cari tempat percetakan yang dekat dengan rumah, karena dalam proses pembuatan undangan ini, kamu akan sering bolak-balik ke tempat percetakan tersebut. Jika jaraknya dekat dengan rumahmu, maka kamu akan dapat dengan mudah mengontrol perkembangan percetakan undanganmu.
- Mulai memesan undangan pernikahan minimal 6 bulan sebelum hari H pernikahanmu, agar jika ada masalah-masalah seperti yang saya alami, kalian bisa mengantisipasinya karena jarak waktu ke hari H pernikahan masih jauh.
- Beberapa percetakan yang berpengalaman dan terpercaya justru tidak akan meminta DP besar di awal. Mereka akan menyelesaikan pesanan undangan dengan maksimal, setelah itu baru menagih biaya pelunasan undangan.
- Lakukan survey ke beberapa vendor undangan agar kalian yakin mana yang terbaik dan tidak ada penyesalan di belakang :)
Semoga pengalaman saya ini bisa dijadikan pelajaran bagi capeng lain. dan semoga dengan tulisan ini, pihak percetakan mba fitri bisa memperbaiki pelayanannya.
Thanks for Reading :)